Sabar, Bapak tau yang terbaik

6 tahun....

di puncak triangulasi dan puncak kentengsongo... ketika kulihat sekeliling... melihat gunung merapi nan megah... melihat hamparan sabana nan luas... lautan awan putih bergumpal nan mempesona... juga kulihat segaris jalur pendakian diantaranya...

dari situ, ah tidak. bahkan dari ketika kaki ini melangkahkan kaki di jalur pendakian menuju puncak, pikiranku menyeret bayanganku d masa lalu. membayangkan ketika dulu mereka (teman2 gaspala) sewaktu masih menjadi CAM, pasti melewati jalur jalur itu...sabana itu...pasti melihat padang edelweis...
bersenda gurau sepanjang perjalanan...
membayangkan bagaimana mimin berjuang naik hingga puncak.. bagaimana para pengurus dengan sabar membimbing para cam...

mengingat bagaimana q ketika mereka di merbabu, sedangkan q dirumah. mengingat ketika suda persiapanku untuk ke merbabu sudah 89 persen...dan tiba2 bapak memutuskan untuk menolak ijin ke merbabu...
mengingat bagimana hatiku saat itu...
mengingat bagaimana ngambeknya q dulu...menangisku dulu...
mengingay keherananku mengapa bapak menolak? mengapa bapak tidak mengizinkanku naik merbabu? mengapa?

dan di atas puncak itu, aku menyadari 1 hal, bahwa ternyata 6 tahun sudah aku melewati masa setelah penolakan itu...
ternyata q memerlukan waktu 6 tahun untuk menanti hati ayahku luluh dan mengatakan "ya hati-hati"....

dan di atas awan gunung merbabu itu tepatnya di kenteng songo... benakku membisikkanku bahwa alasan mengapa 6 tahun lalu bapak menolak dan sekarang memeberiku izin adalah bapak tau kapan anaknya dewasa tumbuh besar dan kuat hingga ia cukup lega untuk merelakan putri.ketiganya yang sangaat ingin menikmati alam, mensyukuri karunia dan ciptaan Allah lewat mendaki gunuung....
q tau itu alasannya...karena dia adalah bapakku...
dan bapak menyayangiku...

thx atas keeprcayaanmu bapak...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Sabar, Bapak tau yang terbaik"

Post a Comment

Silahkan tinggalkan jejak kamu Ridis.....:))